Saya sedang melihat-lihat citra Merkurius lewat Google Earth, dan menemukan sesuatu yang menarik. Ada nama Indonesia di sana: Raden Saleh! Wow, kok bisa!
Bagi yang tidak tahu siapa itu Raden Saleh, singkatnya, ia adalah seorang pelukis dari Jawa pada abad ke-19. Lukisannya mengandung nilai keagungan dan kekejaman, yang merupakan lambang harapan dan ketidakpastian tadir. Penekanan emosi yang kuat ini membuat gaya lukisannya dapat dikategorikan ke dalam gaya romantisme. Beliau dianggap sebagai pelukis modern pertama di Indonesia.
Kembali ke Merkurius, karena penasaran, saya mengetikkan kata kunci di google, “Raden Saleh Mercury”, dan muncul halaman di Wikipedia Bahasa Inggris yang bertajuk “Raden Saleh (crater)”, lengkap dengan gambarnya. Sayangnya isi dari halaman tersebut hanyalah “Raden Saleh adalah kawah di Merkurius”.
Kawah Raden Saleh (Sumber: Google Earth dan NASA)
Saya tidak puas karena isinya terlalu singkat, hatta saya mencari data di situs MESSENGER. Ternyata dalang dari penamaan ini adalah “MESSENGER Science Team”. Mereka bertanggung jawab atas penamaan 15 kawah yang diambil gambarnya oleh wahana MESSENGER pada Januari 2008. International Astronomical Union menyetujui penamaan tersebut pada akhir November 2008.
Lima belas kawah tersebut semuanya dinamai dari seniman, musisi, dan pengarang terkenal, salah satunya Raden Saleh. Contoh seniman lain yang juga mendapakan kehormatan ini adalah Edgar Allan Poe, seorang penyair dan pengarang AS, dan Qi Baishi, pelukis terkenal dari Tiongkok.
Penamaan berdasarkan seniman ini menerangkan sesuatu kepada kita: bahwa nama benda-benda di angkasa tidak hanya dimonopoli oleh tokoh-tokoh mitologi saja, bahwa tidak hanya bahasa Latin yang digunakan untuk menamakan objek-objek angkasa. Nama salah seorang putra bangsa telah terpatri di Merkurius, dan kita patut bangga akan hal itu.
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7991635
»» Selengkeapnyaaaa...
Bagi yang tidak tahu siapa itu Raden Saleh, singkatnya, ia adalah seorang pelukis dari Jawa pada abad ke-19. Lukisannya mengandung nilai keagungan dan kekejaman, yang merupakan lambang harapan dan ketidakpastian tadir. Penekanan emosi yang kuat ini membuat gaya lukisannya dapat dikategorikan ke dalam gaya romantisme. Beliau dianggap sebagai pelukis modern pertama di Indonesia.
Kembali ke Merkurius, karena penasaran, saya mengetikkan kata kunci di google, “Raden Saleh Mercury”, dan muncul halaman di Wikipedia Bahasa Inggris yang bertajuk “Raden Saleh (crater)”, lengkap dengan gambarnya. Sayangnya isi dari halaman tersebut hanyalah “Raden Saleh adalah kawah di Merkurius”.
Kawah Raden Saleh (Sumber: Google Earth dan NASA)
Saya tidak puas karena isinya terlalu singkat, hatta saya mencari data di situs MESSENGER. Ternyata dalang dari penamaan ini adalah “MESSENGER Science Team”. Mereka bertanggung jawab atas penamaan 15 kawah yang diambil gambarnya oleh wahana MESSENGER pada Januari 2008. International Astronomical Union menyetujui penamaan tersebut pada akhir November 2008.
Lima belas kawah tersebut semuanya dinamai dari seniman, musisi, dan pengarang terkenal, salah satunya Raden Saleh. Contoh seniman lain yang juga mendapakan kehormatan ini adalah Edgar Allan Poe, seorang penyair dan pengarang AS, dan Qi Baishi, pelukis terkenal dari Tiongkok.
Penamaan berdasarkan seniman ini menerangkan sesuatu kepada kita: bahwa nama benda-benda di angkasa tidak hanya dimonopoli oleh tokoh-tokoh mitologi saja, bahwa tidak hanya bahasa Latin yang digunakan untuk menamakan objek-objek angkasa. Nama salah seorang putra bangsa telah terpatri di Merkurius, dan kita patut bangga akan hal itu.
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7991635