Jakarta - Penggemar gudeg boleh berbahagia. Pasalnya makanan khas Jogjakarta ini, kini tampil dalam kemasan kaleng yang lebih praktis. Soal rasa, gudeg kalengan ini dijamin sama uenaknya ditambah sudah mengantongi sertifikat halal dari LPPOM MUI. Tertarik mencoba?
Siapa yang tidak mengenal gudeg? Masakan khas Jogja-Solo berbahan baku nangka muda, telor bebek, daging ayam dan krecek/kulit sapi ini memang disukai banyak orang. Tak heran kalau rasanya yang enak tidak hanya digemari oleh masyarakat Indonesia saja. Oleh karena itu, Bu Tjitro salah satu penjual gudeg terkenal di Jogja terinspirasi untuk menjual gudeg dalam kalengan.
Selama ini Gudeg Bu Tjitro yang terletak di Jl. Janti No. 330, Jogjakarta sudah menjual gudeg sejak tahun 1925. Sehingga pastinya para pencinta gudeg sudah tak asing lagi dengan namanya. Selama lebih dari 80 tahun, akhirnya Gudeng Bu Tjitro pun dapat memperkenalkan gudeg ke seluruh Indonesia bahkan ke luar negeri.
Mengingat gudeg kendil tidak terlalu praktis untuk dibawa jauh. Sehingga dengan memakai kemasan, gudeg memang lebih praktis dibawa ke mana saja. Sehingga diharapkan gudeg kalengan bisa menjadi alternatif oleh-oleh khas Jogjakarta dan juga dapat merambah pasar manca negara. Untuk menciptakan gudeg yang tahan lama dengan rasa dan aroma yang tidak berubah, manajemen Bu Tjitro menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jogjakarta sebagai pemegang lisensi.
Anon, salah satu pedagang Gudeng Bu Tjitro menjelaskan bahwa gudeg kaleng menjelaskan, gudeg kaleng yang juga dipasarkan di dalam negeri itu sama persis dengan gudeg kendil atau gudeg lain pada umumnya. Komposisinya terdiri dari gudeg dengan santan kental, telor bebek, daging ayam dan krecek. Apalagi porsinya cukup banyak, sekaleng bisa dimakan untuk 2 orang.
Meskipun tanpa bahan pengawet dan MSG, gudeg kaleng tersebut bisa tahan sampai setahun. Selain itu, untuk memenuhi tuntutan konsumen muslim, baik di Indonesia maupun di negara-negara Timur Tengah, Gudeg Bu Tjitro juga telah mengantongi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Selain praktis, harganya cukup terjangkau yaitu sekitar Rp 25.000,00 per kaleng," jelas Anon seperti dikutip dari Jurnal Halal di arena pameran produk makanan dan kemasan di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kini gudeg kaleng Bu Tjitro sudah dipasarkan di seluruh Indonesia meski pemasarannya belum merata. Selain itu Bu Tjitro juga melayani pembelian delivery lewat rumah makannya. Di luar negeri gudeg kaleng ini sudah dipasarkan di Belanda, Timur Tengah, dan negara Eropa lainnya.
Gudeg Kaleng Bu Tjitro 1925
Jl. Janti No. 330, Jogjakarta
Telp: 0274-564734
FOLLOW TWITTER saya ,dengan dibawah ini
»» Selengkeapnyaaaa...
Siapa yang tidak mengenal gudeg? Masakan khas Jogja-Solo berbahan baku nangka muda, telor bebek, daging ayam dan krecek/kulit sapi ini memang disukai banyak orang. Tak heran kalau rasanya yang enak tidak hanya digemari oleh masyarakat Indonesia saja. Oleh karena itu, Bu Tjitro salah satu penjual gudeg terkenal di Jogja terinspirasi untuk menjual gudeg dalam kalengan.
Selama ini Gudeg Bu Tjitro yang terletak di Jl. Janti No. 330, Jogjakarta sudah menjual gudeg sejak tahun 1925. Sehingga pastinya para pencinta gudeg sudah tak asing lagi dengan namanya. Selama lebih dari 80 tahun, akhirnya Gudeng Bu Tjitro pun dapat memperkenalkan gudeg ke seluruh Indonesia bahkan ke luar negeri.
Mengingat gudeg kendil tidak terlalu praktis untuk dibawa jauh. Sehingga dengan memakai kemasan, gudeg memang lebih praktis dibawa ke mana saja. Sehingga diharapkan gudeg kalengan bisa menjadi alternatif oleh-oleh khas Jogjakarta dan juga dapat merambah pasar manca negara. Untuk menciptakan gudeg yang tahan lama dengan rasa dan aroma yang tidak berubah, manajemen Bu Tjitro menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jogjakarta sebagai pemegang lisensi.
Anon, salah satu pedagang Gudeng Bu Tjitro menjelaskan bahwa gudeg kaleng menjelaskan, gudeg kaleng yang juga dipasarkan di dalam negeri itu sama persis dengan gudeg kendil atau gudeg lain pada umumnya. Komposisinya terdiri dari gudeg dengan santan kental, telor bebek, daging ayam dan krecek. Apalagi porsinya cukup banyak, sekaleng bisa dimakan untuk 2 orang.
Meskipun tanpa bahan pengawet dan MSG, gudeg kaleng tersebut bisa tahan sampai setahun. Selain itu, untuk memenuhi tuntutan konsumen muslim, baik di Indonesia maupun di negara-negara Timur Tengah, Gudeg Bu Tjitro juga telah mengantongi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Selain praktis, harganya cukup terjangkau yaitu sekitar Rp 25.000,00 per kaleng," jelas Anon seperti dikutip dari Jurnal Halal di arena pameran produk makanan dan kemasan di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kini gudeg kaleng Bu Tjitro sudah dipasarkan di seluruh Indonesia meski pemasarannya belum merata. Selain itu Bu Tjitro juga melayani pembelian delivery lewat rumah makannya. Di luar negeri gudeg kaleng ini sudah dipasarkan di Belanda, Timur Tengah, dan negara Eropa lainnya.
Gudeg Kaleng Bu Tjitro 1925
Jl. Janti No. 330, Jogjakarta
Telp: 0274-564734