Senin, 05 Desember 2011

APA ARTI MATARAM ?


Sebagai bangsa yang tidak setya dan menghormati atas jati diri bangsa nya sendiri yang bahkan  terpedaya - kepencut dengan budaya manca seiring munculnya idiologi serta imperialisme spiritual serta membanjirnya revolusi tehnologi informtika telah menyebabkan para penyelenggara negara gamang sehingga membiarkan semua inviltrasi begitu mudah masuk tanpa adanya tameng/strategi cultural empowerment dn guna mempertahankan budayanya sendiri.

Sedangkan bangsa yang maju adalah bangsa yang masih tetap menjunjung tinggi budayanya. Bangsa Jepang dapat maju karena tetap mempertahankan budaya spiritual "SINTO"nya. Merasa sebagai titisan Dewa Matahari yang memberinya kekuatan dan terang maka mereka berjuang dengan spirit mati - matian dan bila berbuat aib jalan terhormat adalah harakiri atau setidaknya suka cita mengundurkan diri dari jabatan setinggi apapun. Bangsa Yahudi dapat maju karena tetap mempertahnkan budaya spiritualnya"KABALA", bangsa Jerman dapat maju karena mereka merasa turunan Arya dan RRC dapat maju karena mempertahankan budaya spiritual KONG HU CHU dan atao TAO nyaKorea dapat maju karena mempertahankan budaya spiritual CHI IN nya. Tapi bagi INDONESIA ?.Quovadis! 
(Gb. Bendera Nagari Mataram)

Kebohongan yang telah diprakarsai oleh rezim Pak Harto dengan menafikan tanggal lahir PANCASILA dan membungkus  begitu rapi latar belakang dibalik G30S PKI, sehingga Bung Karno dinyatakan sebagai orang yang mengkudeta dirinya sendiri, sebagai upaya DESOEKARNOISASI dan kekuasaan sebagai panglima merupakan awal kehancuran bangsa & negara. Apa lagi sejak anak2 bangsa ini menginjak dewasa yang ditandai saat Pemilu tiba  terjadi  indoktrinasi bahwa para pemangku pendidikan baik negeri maupun swasta harus memenangkan Pohon Beringin sehingga Pemilu yang jurdil bebas & rahasia hanyalah sloganistis belakan Karena peserta didik bila ingin lulus ujian dan atau naik kelas hanya ada satu kunci yakni ',EMUSIK TANDA GAMBAR NO.2'! Barang siapa guru dan atau TU yang kedapatan memilih bukan no. 2 hukuman pasti dijatuhkannya. Dan pasti  ketahuan karena tanda gambar oleh ketua TPS diberinya nomer urut!

Nah pengalaman penyaji yang sangat memprihatinkan manakala berhadapan dengan mahasiswa di Jogya sekalipun, setiap ada kesempatan diajukan pertanyaan apa arti - makna dari kata "JAWA", mereka tahunya hanya Etnic - Suku saja apa lagi kata Mataram tak diketahuinya.

Oleh karnanya via forum ini yang dalam waktu relatif singkat telah beranggotakan 1401 warga kami sangat berharap kersoa samya gumregut cancut tali wanda sebisa mungkin ikut menyebarkan kembali nilai - nilai luhur bangsa dan sekaligus menghayatinya.

Berbicara masalah budaya, Sultan Agung Hanyakrakusuma, raja Mataram (III, 1614 -1645) yang merupakan raja sufistik itu, beliau juga mewariskan kitab “Sastro Gending” yang antara lain dalam, bait ke 16, pupuh "Sinom", menyatakan  sbb. :

Marma sagung trah Mataram/Kinon wignya tembang Kawi/Jer wajib ugering gesang/Ngawruhi titining ngilmi/Kang tumrap ing praja di/Tembung Kawi asalipun/Tarlen titising sastra/Paugeraning dumadi/Nora nana kang liyan tuduhing sastra//

Maksudnya kurang lebih : "Maka segenap keturunan Mataram/Harus menguasai tembang Kawi/Sebab untuk pegangan hidup wajib orang memahami kebenaran (hakekat) suatu ilmu/Yang erat hubungannya dengan kepentingan negara/Ilmu ini dapat dijumpai dalam bahasa Kawi (bahasa pujangga)/Yang tak lain adalah manifestasi sastra/Karena itu pedoman hidup/Tidaklah lain hanya dapat diperoleh dari petunjuk – petunjuk yang disiratkan dalam sastra itu (sendiri)”.

Mataram di sini bukanlah orang yang terlahir di Jawa melainkan semua anak – cucu yang hidup dan dibesarkan oleh Bumi Nusantara. Karena arti Mataram  menurut Bung Karno yang (banyak diyakini) asli Surakarta Hadiningrat itu yang oroknya diberi nama Koesno tentu erat kaitannya dengan yang memiliki nama Malikul Koesno (PB X) sementara di Bali diberi nama Ida Bagus Made Karno, dan dalam kalangan terbatas diketahui beliau memiliki gelar BRM. RM. Sunan Joyo Koesoemo, dan atau RM. Siryo Kusumo (walahu 'alam bhishawab)  menjelaskan  bahwa “Mataram adalah berarti Ibu”. Masih ada perkataan Mataram itu misalnya dengan perkataan Mutter di dalam bahasa Jerman yang berarti Ibu. Mother dalam bahasa Inggris – Ibu. Moeder dalam bahasa Belanda – Ibu. Mater dalam bahasa Latyn – Ibu. Mataram berarti Ibu. Demikian kita cinta kepada bangsa dan tanah air dari jaman dulu mula, sehingga negeri kita, Negara kita, kita putuskan – Mataram – “. (Apa Sebab Negara Republik Indonesia Berdasarkan Pancasila , amanat PJM. Presiden Soekarno pada 24 September 1955 di Surabaya. hal. 18 – 19).

Nyumanggaaken kawula namung sakdremi dados Pemulung kewala//SAMPURNA
Sungkem kawula, Youth Empowering Institution/Yayasan Lembaga Budaya Nusantara.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...